Wednesday, July 4, 2018

Nikah? Mau Kasih Makan Apa?


Hallo, membahas tentang nikah agak sedikit deg-degan juga ya, tetapi apa salahnya sih kita berbagi sedikit. Pengalaman sekali seumur hidup ini penting untuk diingat, sehingga secara khusus aku bagikan di blog pribadi ini.
Sejak kita mulai beranjak dewasa, sekitar usia 17 tahun tentu masing-masing mulai merasakan perbedaan pada diri masing-masing. Saya sendiri mengalami hal tersebut, bahkan di bangku sekolah pun kita sudah belajar tentang perubahan tersebut. Mulai dari yang bersifat fisik sampai pada psikis. 

Diantara perubahan tersebut, tentu tidak pernah terbayang sedikit pun pada saat itu pria/wanita seperti apa yang akan menjadi jodoh kita? Betul gak?

Saya, termasuk salah satu orang yang merasakan hal tersebut. Maklum, pada saat usia remaja hal-hal yang bersifat tentang lawan jenis selalu menarik untuk dibahas. Namun, dalam artian yang positif ya. Disaat yang sama, usia remaja juga jadi bagian tantangan sekaligus peluang. Tantangan setiap hal-hal negatif mudah sekali menghampiri. Apalagi dunia teknologi dan informasi sekarang yang serba canggih. Peluang juga bagi remaja yang punya kemauan dan arah tujuan bahwa ke depan akan dibawa kemana jalan hidupnya sehingga peluang tersebut disambut untuk sesuatu yag positif.

Tentang pernikahan, saat ini usia pernikahan saya sudah hampir satu tahun. Tepat  Jum'at, 15 September 2017 lalu untuk pertama kali dan terakhir saya meminang seorang wanita bernama Messyi Rahayu. Tentu, haru bahagia dan rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena ini adalah sunnah Nabi Muhammad SAW yang telah bisa kami tunaikan.

Dulu, sebelum menikah, ada saja celetukan atau pada saat ngumpul sama teman-teman selalu bilang "Kalo nikah, mau dikasih makan apa anak orang?" Memang dulu pada saat memikirkan hal itu sangat tidak terbayang dan semakin jauh harapan untuk bisa mendapatkan jodoh. Tapi, siapa bilang ketentuan tetap pada Allah SWT yang memang memiliki kekuasaan untuk mendekatkan kita pada pasangan yang ditakdirkan-Nya.

Bagi saya saat ini, saat mengingat masa itu, ternyata cukup menikah menjadi sebuah ibadah sehingga dengan seperti itu rezeki akan hadir sesuai dengan yang Allah berikan. Ada hal penting pada saat menikah juga, kita akan lebih terhindar dari sesuatu yang menjerumuskan kita pada hubungan tidak sah. Sehingga, pernikahan yang baik dipandang secara agama dan masyarakat menjadi solusi bagi kita yang masih sendiri dan lebih rentan melakukan sesuatu yang negatif.

Namun, hal yang perlu diperhatikan menikah sangatlah mudah sesuai tuntunan agama. Sebelum saya sampai pada posisi ini, tentu saya juga menikmati masa muda seperti halnya pemuda yang lain, pendidikan saya dan pengalaman masa muda juga dulu saya perhatikan. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengalaman sebelum menikah akan menambah nilai lebih kita sendiri untuk semakin cakap menjalani hidup.

Akhirnya saya ingin katakan, ubahlah mindset kita saat ini tentang menikah hanya soal materi saja. Tapi, menikah adalah ibadah yang menuntut kita untuk lebih profesional, adil dan bertanggung jawab. Lebih-lebih seorang lelaki yang akan menjadi nahkoda dalam bahtera rumah tangganya nanti.

Sebelum saya menutup artikel ini, saya ingin mengutip sebuah hadis nabi:

Dari Aisyah, �Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu�� (HR. Hakim dan Abu Dawud)

Comments


EmoticonEmoticon